Cita – Cita

Kenapa kamu butuh cita-cita?

Setiap orang perlu memiliki cita-cita karena akan menjadi motivasi dalam setiap aktivitasnya. Misalnya jika keinginan dan cita-citamu adalah menjadi seseorang dengan profesi atau keahlian tertentu maka kamu akan terus berusaha ke arah itu. Saat terjadi kemandegan dalam beripikir atau proses yang mungkin saja melenceng maka mengingat kembali cita-cita akan membuatmu kembali ke jalan yang semestinya kamu ambil. Kadangkala saat lelah pun dengan mengingat kembali cita-cita akan memotivasimu untuk mendapatkan energi dan melangkah. Terdistraksi adalah hal yang sering terjadi, tapi jika kamu memiliki cita-cita yang kuat tertanam dalam hati maka ia akan mengembalikanmu.

Apa cita-citamu?

Kamu bisa menjawabnya sendiri. Kalau saya dulu punya banyak cita-cita. Beberapa diantaranya masih on going process. Cita-cita saya sebagian besarnya adalah karya, kadangkala terkait dengan profesi atau keahlian tertentu tapi lebih sering adalah produk dan kemanfaatan. Mungkin kedengaran klise tapi sabda Rasulullah “khoirulinnas anfa’uhum linnas” sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya adalah sesuatu yang saya yakini betul. Berkontribusi pada kebaikan nampaknya adalah nilai yang saya sukai.

Dimana, kapan, dan bagaimana cita-citamu akan kamu wujudkan?

Ini pertanyaan teknis tapi penting. Cita-cita yang disusun dengan perencanaan yang baik dan dilaksanakan dengan konsisten kemungkinan besar akan tercapai insya Allah. Kalau dalam ilmu manajemen tujuan itu harus SMART (specific, managable, achievable, result oriented, time bound), maka demikian juga dengan cita-citamu. Makin spesifik, tertata, terjangkau, berorientasi hasil, dan memiliki jangka waktu yang jelas maka akan makin mungkin tercapai. Tujuan atau cita-cita yang besar bisa jadi merupakan rangkaian dari tujuan-tujuan antara yang kecil. Contohnya jika kamu bercita-cita menjadi ahli ekonomi maka menguasai ilmu ekonomi, jejaring, dan menghasilkan produk berkaitan dengan ekonomi adalah sesuatu yang bisa menjadi sarana mencapai cita-cita tersebut. Jika dipecah dalam tujuan-tujuan kecil atau antara maka bisa dibuat misalnya dari aspek pendidikan menyelesaikan S2 dan S3 bidang ekonomi, dari aspek jejaring misalnya menjadi anggota aktif perkumpulan di bidang ekonomi, dan sebagainya. Teorinya untuk mencapai cita-cita maka buatlah target antara yang SMART dan usahakan penuhi target itu. Menjaga semangat juga menjadi penting maka bersama komunitas yang saling menularkan semangat juga menjadi penting.

Sebagai pengingat saat sedang akan dan sudah mencapai cita-cita

Ingatlah semua orang melakoni jalan hidupnya masing-masing, bahkan pada akhirnya hisab amal pun akan dilakukan sendiri-sendiri. Maka fokuslah pada “menghisab” amal sendiri dan penuhi target-target kebaikan yang kamu susun. Selalu bahagiakan diri dan orang-orang di sekitarmu, dan yuk terus semangat meraih Cita-Cita!

Leave a comment